Siklus Jelek Blackberry Kembali Lagi di 2013, Harapan bahwa BlackBerry 10 akan mengubah peruntungan pembuatnya di bisnis mobile seakan kandas setelah angka-angka dalam laporan keuangan kuartal pertama BlackBerry meleset jauh dari perkiraan.
Harga saham perusahaan asal Kanada ini pun dilaporkan terjun bebas dan kehilangan lebih dari seperempat nilainya atau 27,8 persen di posisi harga 10,46 dollar AS pada penutupan perdagangan di bursa Nasdaq, Jumat (28/6/2013) minggu lalu. Nilai tersebut sama dengan posisi harga saham BlackBerry pada November 2012, sebelum peluncuran BlackBerry 10 di awal 2013.
Dalam laporan yang dirilis pada hari itu, angka pengkapalan produk BlackBerry tercatat sebesar 6,8 juta unit, turun dari 7,8 juta unit pada kuartal pertama tahun lalu. Dari jumlah tersebut, hanya 2,7 juta merupakan perangkat BlackBerry 10.
BlackBerry tidak menjelaskan berapa persisnya jumlah perangkat BlackBerry 10 yang benar-benar terjual setelah didistribusikan ke toko-toko ritel dan rekanan operator seluler.
Perusahaan asal Kanada ini juga mencatat penurunan jumlah pelanggan BlackBerry sebanyak empat juta dan kerugian 13 sen per lembar saham. Padahal, analis sebelumnya memperkirakan profit sebesar 8 sen per lembar saham.
Besarnya kerugian bersih dilaporkan mencapai 84 juta dollar AS, turun dari 518 juta dollar AS setahun yang lalu.
Harga saham perusahaan asal Kanada ini pun dilaporkan terjun bebas dan kehilangan lebih dari seperempat nilainya atau 27,8 persen di posisi harga 10,46 dollar AS pada penutupan perdagangan di bursa Nasdaq, Jumat (28/6/2013) minggu lalu. Nilai tersebut sama dengan posisi harga saham BlackBerry pada November 2012, sebelum peluncuran BlackBerry 10 di awal 2013.
Dalam laporan yang dirilis pada hari itu, angka pengkapalan produk BlackBerry tercatat sebesar 6,8 juta unit, turun dari 7,8 juta unit pada kuartal pertama tahun lalu. Dari jumlah tersebut, hanya 2,7 juta merupakan perangkat BlackBerry 10.
BlackBerry tidak menjelaskan berapa persisnya jumlah perangkat BlackBerry 10 yang benar-benar terjual setelah didistribusikan ke toko-toko ritel dan rekanan operator seluler.
Perusahaan asal Kanada ini juga mencatat penurunan jumlah pelanggan BlackBerry sebanyak empat juta dan kerugian 13 sen per lembar saham. Padahal, analis sebelumnya memperkirakan profit sebesar 8 sen per lembar saham.
Besarnya kerugian bersih dilaporkan mencapai 84 juta dollar AS, turun dari 518 juta dollar AS setahun yang lalu.
Masih butuh waktu
CEO BlackBerry Thorsten Heins mengatakan bahwa perusahaannya masih membutuhkan waktu beberapa kuartal lagi untuk mengubah peruntungan, serta menekankan bahwa BlackBerry akan tetap menjalankan langkah-langkah sepert yang sudah direncanakan.
"Kami tak diam saja sambil bersedih hati atau hancur lebur," ujar Heins dalam interview dengan Reuters, seusai rilis laporan keuangan BlackBerry. "Dalam pandangan saya, berdasarkan portfolio dan apa yang kami hasilkan, sebenarnya ini adalah kuartal yang bagus."
Laporan yang bersangkutan memang memuat sejumlah catatan positif, termasuk peningkatan posisi kas perusahaan menjadi 3,1 miliar dollar AS per 1 Juni 2013, naik 200 juta dollar AS dari kuartal terakhir pada tahun fiskal yang lalu. Perusahaan ini tak punya utang.
"Kami baru lima bulan menjalani transformasi platform menjadi sesuatu yang akan mendorong penjualan smartphone di masa depan," ujar Heins, seperti dikutip oleh AllThingsD. "Kami tak hanya membuat produk, namun juga menjalankan layanan jaringan data global. Dan kami tak berencana menjalankan perusahaan hanya dengan strategi jangka pendek."
Pandangan analis cenderung berbeda dari pembelaan yang diucapkan Heins. "Kuartal ini menunjukkan bahwa BlackBerry 10 tak bisa berbuat banyak dalam menarik pengguna, baik dari kalangan konsumen maupun perusahaan," ujar analis Bernstein Pierre Ferragu.
Di sisi lain para pesaing BlackBerry terus tumbuh dan menguat. Apple, misalnya, mencatat kenaikan shipment iPhone sebesar 2,3 juta menjadi 37,4 juta unit pada kuartal bulan Maret.
BlackBerry memperkirakan kerugian akan terus berlanjut untuk kuartal berikutnya yang akan berlangsung hingga September mendatang.
"BlackBerry 10 adalah peningkatan besar, tapi itu tidak cukup dan sudah terlambat," ujar analis Moor Insights & Strategy Patrick Moorhead yang dikutip oleh ABC News.
BlackBerry Z10 yang merupakan perangkat BlackBerry pertama baru memasuki pasaran Amerika Serikat yang penting bagi perusahaan itu pada akhir Maret. Sementara BlackBerry Q10 datang saat kuartal pertama telah berakhir.
Heins mengatakan perusahaannya bakal merilis sejumlah produk dan layanan baru untuk BlackBerry 10. BlackBerry juga telah mulai merilis BlackBerry Q5 -perangkat BlackBerry 10 versi murah- di sejumlah pasar.
Dia meminta para analis bersabar dan mengerti bahwa perjuangan BlackBerry bukanlah lari cepat atau sprint, melainkan sebuah "maraton". Siklus jelek Blackberry kembali lagi di 2013.