Komputer Layar Sentuh Bisa Hindari 'Kiamat PC' , Industri PC tengah mengalami kelesuan. Konsumen menunda upgrade dan lebih memilh membeli perangkat, seperti tablet dan smartphone. Fenomena ini banyak disebut sebagai post-PC era atau "Kiamat PC".
Alasan di balik penundaan upgrade ini, menurut Intel, adalah karena model-model PC yang ditawarkan saat ini memang belum ada yang bagus dan membangkitkan minat untuk membeli.
"Kami pikir masalahnya bukan pada perubahan pola konsumsi, tetapi lebih kepada tidak adanya produk di pasaran yang cukup meyakinkan, baik dari segi bentuk (form factor), daya tahan baterai, keamanan, maupun kecepatan respon," ujar Wakil Presiden dan General Manager Divisi Mobile Client Platform Intel, Navin Shenoy, seperti dikutip oleh Cnet.
Pernyataan Shenoy secara tidak langsung menyerang perangkat-perangkat, ultrabook, komputer hybrid (convertible), dan tablet berbasis Windows 8 yang kini beredar di pasaran.
Intel sendiri telah mencoba membangkitkan kembali gairah industri PC lewat perangkat laptop tipis Ultrabook. Namun, sejauh ini, hasil penjualannya belum sesuai yang diharapkan.
Biarpun begitu, sambil berpromosi, Shenoy menambahkan bahwa PC masih memiliki harapan dengan tibanya prosesor Core Generasi ke-4 (Haswell) yang akan meluncur secara resmi dalam waktu dekat.
Haswell disebut bakal memungkinkan desain komputer hybrid dan tablet Windows yang lebih tipis dan ringan, sekaligus memperbanyak populasi laptop dengan layar sentuh.
Layar sentuh, menurut Shenoy, akan menjadi salah satu faktor utama yang akan mendorong konsumen untuk melakukan upgrade. "Riset kami menunjukkan bahwa sekitar 85 persen pengguna tablet juga masih memakai PC. Sebanyak 85 persen juga menjawab berniat meng-upgrade PC mereka," ucapnya. (kompas)
Alasan di balik penundaan upgrade ini, menurut Intel, adalah karena model-model PC yang ditawarkan saat ini memang belum ada yang bagus dan membangkitkan minat untuk membeli.
"Kami pikir masalahnya bukan pada perubahan pola konsumsi, tetapi lebih kepada tidak adanya produk di pasaran yang cukup meyakinkan, baik dari segi bentuk (form factor), daya tahan baterai, keamanan, maupun kecepatan respon," ujar Wakil Presiden dan General Manager Divisi Mobile Client Platform Intel, Navin Shenoy, seperti dikutip oleh Cnet.
Pernyataan Shenoy secara tidak langsung menyerang perangkat-perangkat, ultrabook, komputer hybrid (convertible), dan tablet berbasis Windows 8 yang kini beredar di pasaran.
Intel sendiri telah mencoba membangkitkan kembali gairah industri PC lewat perangkat laptop tipis Ultrabook. Namun, sejauh ini, hasil penjualannya belum sesuai yang diharapkan.
Biarpun begitu, sambil berpromosi, Shenoy menambahkan bahwa PC masih memiliki harapan dengan tibanya prosesor Core Generasi ke-4 (Haswell) yang akan meluncur secara resmi dalam waktu dekat.
Haswell disebut bakal memungkinkan desain komputer hybrid dan tablet Windows yang lebih tipis dan ringan, sekaligus memperbanyak populasi laptop dengan layar sentuh.
Layar sentuh, menurut Shenoy, akan menjadi salah satu faktor utama yang akan mendorong konsumen untuk melakukan upgrade. "Riset kami menunjukkan bahwa sekitar 85 persen pengguna tablet juga masih memakai PC. Sebanyak 85 persen juga menjawab berniat meng-upgrade PC mereka," ucapnya. (kompas)