Blackberry Tak Jadi Dijual, CEO Malah Diganti , BlackBerry memutuskan untuk membatalkan rencana menjual perusahaan, Senin (4/11/2013). Upaya lain mereka lakukan untuk bangkit dan menentukan nasib perusahaan di masa mendatang.
BlackBerry akan meningkatkan dana baru sebesar 1 miliar dollar AS dengan menjual aset yang dikonversi kepada pemegang saham terbesar, yakni Fairfax Financial Holdings, dan investor institusi lain.
Dalam sebuah pernyataan, BlackBerry mengatakan, dana baru tersebut memberikan suntikan uang tunai langsung yang menguntungkan dan akan meningkatkan posisi kas besar.
Para investor memiliki opsi untuk membeli tambahan dana hingga 250 juta dollar AS dari obligasi dalam waktu 30 hari ke depan. Langkah ini bisa meningkatkan jumlah saham BlackBerry yang beredar sebanyak 20 persen.
CEO Malah Diganti
Selain itu, BlackBerry juga mengumumkan akan mengganti CEO, Thorsten Heins, dalam dua pekan ke depan. Heins menjabat sebagai CEO BlackBerry sejak Januari 2012, menggantikan duet CEO sebelumnya, Mike Lazaridis dan Jim Balsillie.
Selagi mencari CEO baru, seorang bernama John Chen ditunjuk sebagai Chairman sekaligus CEO sementara BlackBerry. Chen bakal bertanggungjawab menentukan arah, hubungan, dan tujuan strategis BlackBerry.
Sementara itu, pendiri dan CEO Fairfax Financial Holdings diangkat sebagai direktur utama BlackBerry.
"BlackBerry adalah merek terkemuka dengan potensi besar," kata Chen dalam sebuah pernyataan kepada The Globe and Mail. "Tapi itu akan memakan waktu, disiplin dan keputusan yang tangguh untuk merebut kembali keputusan kami."
Chen adalah mantan CEO Sybase, perusahaan perangkat lunak database yang diakuisisi oleh SAP pada tahun 2010. Tahun 2012 lalu, Chen bergabung dengan perusahaan ekuitas swasta Silver Lake sebagai penasehat senior.
Sebelumnya, pada Agustus 2013, BlackBerry mengumumkan akan mengambil langkah strategis guna meningkatkan nilai perusahaan, termasuk rencana menjual perusahaan. Sebuah komite khusus dibentuk untuk menentukan pilihan yang akan diambil.
Komite khusus yang terdiri atas direksi dan CEO BlackBerry, mencari-cari pembeli potensial selama dua bulan terakhir.
September lalu, BlackBerry menandatangani perjanjian tentatif untuk diakuisisi oleh sebuah konsorsium yang dipimpin oleh Fairfax Financial Holdings senilai 4,7 miliar dollar AS atau sekitar Rp 54 triliun. Para pemegang saham BlackBerry ditawarkan 9 dollar AS secara tunai untuk setiap lembar saham yang mereka miliki. Namun ternyata, rencana menjual perusahaan tersebut dibatalkan.
BlackBerry didirikan pada 1984 dan berbasis di Waterloo, Ontario, Kanada. Perusahaan yang menjadi pelopor pengiriman pesan email di ponsel ini, kini kehilangan banyak pangsa pasarnya secara global karena digerus oleh ponsel Apple iPhone dan Google Android.
BlackBerry akan meningkatkan dana baru sebesar 1 miliar dollar AS dengan menjual aset yang dikonversi kepada pemegang saham terbesar, yakni Fairfax Financial Holdings, dan investor institusi lain.
Dalam sebuah pernyataan, BlackBerry mengatakan, dana baru tersebut memberikan suntikan uang tunai langsung yang menguntungkan dan akan meningkatkan posisi kas besar.
Para investor memiliki opsi untuk membeli tambahan dana hingga 250 juta dollar AS dari obligasi dalam waktu 30 hari ke depan. Langkah ini bisa meningkatkan jumlah saham BlackBerry yang beredar sebanyak 20 persen.
CEO Malah Diganti
Selain itu, BlackBerry juga mengumumkan akan mengganti CEO, Thorsten Heins, dalam dua pekan ke depan. Heins menjabat sebagai CEO BlackBerry sejak Januari 2012, menggantikan duet CEO sebelumnya, Mike Lazaridis dan Jim Balsillie.
Selagi mencari CEO baru, seorang bernama John Chen ditunjuk sebagai Chairman sekaligus CEO sementara BlackBerry. Chen bakal bertanggungjawab menentukan arah, hubungan, dan tujuan strategis BlackBerry.
Sementara itu, pendiri dan CEO Fairfax Financial Holdings diangkat sebagai direktur utama BlackBerry.
"BlackBerry adalah merek terkemuka dengan potensi besar," kata Chen dalam sebuah pernyataan kepada The Globe and Mail. "Tapi itu akan memakan waktu, disiplin dan keputusan yang tangguh untuk merebut kembali keputusan kami."
Chen adalah mantan CEO Sybase, perusahaan perangkat lunak database yang diakuisisi oleh SAP pada tahun 2010. Tahun 2012 lalu, Chen bergabung dengan perusahaan ekuitas swasta Silver Lake sebagai penasehat senior.
Sebelumnya, pada Agustus 2013, BlackBerry mengumumkan akan mengambil langkah strategis guna meningkatkan nilai perusahaan, termasuk rencana menjual perusahaan. Sebuah komite khusus dibentuk untuk menentukan pilihan yang akan diambil.
Komite khusus yang terdiri atas direksi dan CEO BlackBerry, mencari-cari pembeli potensial selama dua bulan terakhir.
September lalu, BlackBerry menandatangani perjanjian tentatif untuk diakuisisi oleh sebuah konsorsium yang dipimpin oleh Fairfax Financial Holdings senilai 4,7 miliar dollar AS atau sekitar Rp 54 triliun. Para pemegang saham BlackBerry ditawarkan 9 dollar AS secara tunai untuk setiap lembar saham yang mereka miliki. Namun ternyata, rencana menjual perusahaan tersebut dibatalkan.
BlackBerry didirikan pada 1984 dan berbasis di Waterloo, Ontario, Kanada. Perusahaan yang menjadi pelopor pengiriman pesan email di ponsel ini, kini kehilangan banyak pangsa pasarnya secara global karena digerus oleh ponsel Apple iPhone dan Google Android.