Studi yang dilansir dalam jurnal Behaviour & Information Technology ini dilakukan oleh Vivian Hsueh-Hua Chen dan Yuehua Wu dari Nanyang Technological University dan Shanghai Jiao Tong University.
Mereka meneliti sebuah kelompok gamer remaja sebanyak 941 orang yang memainkan game MMORPG atau game online multiplayer dengan rentangan waktu 14 jam per minggunya.
Setelah diperiksa tabiat bermain mereka, diketahui bahwa 70 persen dari mereka ternyata suka berlaku curang atau menjalankan cheat satu sama lain. Dari angka itu sendiri hanya 5 persen saja yang ketahuan sangat senang bermain curang.
Gamer Perempuan Tidak Suka Cheat?
Banyak dari temuan ini kemudian menguatkan bahwa memang ada keterkaitan antara jenis kelamin dan perilaku curang seorang gamer. Pada perempuan misalnya, tindakan curang sangat jarang ditemukan. Sementara, jika gamenya mampu menutupi identitas asli pemainnya, maka kesempatan berlaku curang pun makin besar.
Latar belakang seorang gamer bermain curang sendiri disebabkan karena kelompok sosial dalam game tersebut belum sempurna. Dengan habitat ini, seorang gamer bisa berubah-ubah sifatnya dan menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuannya.
