Bakal Daur Ulang E-Mail, Yahoo Tuai Kecaman , Yahoo berencana mengambil kembali akun e-mail Yahoo yang sudah setahun terakhir tidak diakses pemiliknya. Beberapa pihak mengkritik rencana ini, terutama dari sisi keamanan.
Penulis Mat Honan dari majalah teknologi Wired memperingatkan, daur ulang e-mail dapat dimanfaatkan oleh penjahat cyber. Mereka bisa mengklaim akun yang tidak aktif untuk mencuri data.
Misalnya, jika e-mail Yahoo dihubungkan dengan akun GMail, seorang penjahat cyber yang mencuri akun e-mail Yahoo bisa melakukan reset password akun GMail.
Honan, yang sempat menjadi korban serangan penjahat cyber, mengecam rencana Yahoo dan menyebutnya sebagai "ide buruk yang spektakuler".
Yahoo ternyata mendengar kritik yang dilontarkan kepadanya. Perusahaan mengaku telah berkoordinasi dengan perusahaan penyedia layanan e-mail lain seperti Google maupun Amazon untuk meminimalkan risiko pencurian identitas.
"Kami menyadari dan kami sudah melakukan banyak langkah untuk mengurangi risiko itu," ujar Direktur Senior Platform Konsumen Yahoo, Dylan Casey, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (19/6/2013). "Kami menaruh banyak pemikiran, banyak sumber daya yang didedikasikan untuk proyek ini."
Rencana daur ulang ini diumumkan pada 12 Juni 2013 dan hanya ditujukan kepada akun e-mail yang sudah setahun tak pernah diakses oleh pemilik. Tujuannya ialah memberi kesempatan pengguna setia atau pengguna baru untuk memakai alamat e-mail yang sudah terpakai, tetapi tidak pernah dibuka oleh pemiliknya.
"Bisa saya katakan dan pastikan 100 persen bahwa benar-benar mustahil untuk terjadi sesuatu. Tetapi, kita akan memastikan tidak akan ada kejadian buruk pada pengguna kami," ujar Casey.
Jika pemilik melakukan login kembali sebelum 15 Juli 2013, Yahoo akan mempertahankan akun tersebut. Tetapi, jika lewat dari tanggal tersebut, akun akan mati dan bisa dipakai oleh orang lain. (kompas)
Penulis Mat Honan dari majalah teknologi Wired memperingatkan, daur ulang e-mail dapat dimanfaatkan oleh penjahat cyber. Mereka bisa mengklaim akun yang tidak aktif untuk mencuri data.
Misalnya, jika e-mail Yahoo dihubungkan dengan akun GMail, seorang penjahat cyber yang mencuri akun e-mail Yahoo bisa melakukan reset password akun GMail.
Honan, yang sempat menjadi korban serangan penjahat cyber, mengecam rencana Yahoo dan menyebutnya sebagai "ide buruk yang spektakuler".
Yahoo ternyata mendengar kritik yang dilontarkan kepadanya. Perusahaan mengaku telah berkoordinasi dengan perusahaan penyedia layanan e-mail lain seperti Google maupun Amazon untuk meminimalkan risiko pencurian identitas.
"Kami menyadari dan kami sudah melakukan banyak langkah untuk mengurangi risiko itu," ujar Direktur Senior Platform Konsumen Yahoo, Dylan Casey, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (19/6/2013). "Kami menaruh banyak pemikiran, banyak sumber daya yang didedikasikan untuk proyek ini."
Rencana daur ulang ini diumumkan pada 12 Juni 2013 dan hanya ditujukan kepada akun e-mail yang sudah setahun tak pernah diakses oleh pemilik. Tujuannya ialah memberi kesempatan pengguna setia atau pengguna baru untuk memakai alamat e-mail yang sudah terpakai, tetapi tidak pernah dibuka oleh pemiliknya.
"Bisa saya katakan dan pastikan 100 persen bahwa benar-benar mustahil untuk terjadi sesuatu. Tetapi, kita akan memastikan tidak akan ada kejadian buruk pada pengguna kami," ujar Casey.
Jika pemilik melakukan login kembali sebelum 15 Juli 2013, Yahoo akan mempertahankan akun tersebut. Tetapi, jika lewat dari tanggal tersebut, akun akan mati dan bisa dipakai oleh orang lain. (kompas)