Ines Putrie Regina

@FamilyCellBDG

just the ordinary people

bandung · http://goo.gl/tHgsPu

artikel

komentar

Pageviews

Nesfruta

Tahun 2014 Diperkirakan Tablet 8 inci Bakal jadi Idola

3/03/2014
Tahun 2014 Diperkirakan Tablet 8 inci Bakal jadi Idola  - Persaingan tablet saat ini memang sudah menjamur. Banyak perusahaan yang berlomba-lomba untuk memproduksi tablet untuk mengikuti permintaan pasar. Di tahun 2013 lalu, tablet yang paling  laris adalah tablet yang memiliki ukuran layar 7inci.

Ya, layar 7inci memang menjadi idola. Sebab tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil untuk ukuran tablet. Jelas itu lebih praktis dari tablet berukuran 10inci.

Namun untuk tahun 2014 ini, sepertinya tablet berukuran 7inci dianggap sudah kuno. Banyak perusahaan yang kini sudah bergerak meninggalkan perangkat 7inci. Mereka lebih mengincar pasar dengan ukuran 8inci.

Perusahaan besar seperti Google pun juga beranggapan demikian. Menurutnya, persaingan di jajaran tablet 7inci sudah terlalu banyak yang nantinya akan menimbulkan hal-hal yang tidak sehat. Maka dari itu, di tahun ini Google akan mulai meninggalkan produksi tablet 7inci dan lebih menekankan pada 8inci.

Salah satu produk 8inci Google adalah Nexus 8 yang nantinya bakal berjalan dengan sistem operasi Android terbaru, yaitu Android 4.5.

Tak hanya Google, sejumlah perusahaan besar juga mulai tertarik untuk mengembangkan perangkat 8inci, sebut saja Samsung dengan Galaxy Note 8.0 dan Galaxy Tab 8.4, serta LG dengan LG G Pad 8.3 besutannya.

Game Mobile Raup Keuntungan Lebih dari USD 16 Miliar

Game Mobile Raup Keuntungan Lebih dari USD 16 Miliar  - Developer game khususnya untuk mobile nampaknya memperoleh dampak positif dari tumbuhnya adopsi smartphone global. Mobile game membukukan penjualan sebesar USD 16 miliar atau setara Rp. 188 triliun , naik 2,9 kali dari 2012.

Meskipun Amerika Serikat (AS) menjadi pasar digital utama, Korea Selatan dan Jepang juga mencatatkan pertumbuhan penjualan masing-masing 5,8 kali dan 4,4 kali.

Penerbit mobile game teratas pada 2013 di antaranya GungHo Online Entertainment (Jepang), Supercell (Finlandia), King (Inggris Raya), Electronic Arts (AS), dan Line (Jepang).

Pengeluranan konsumen global terhadap konten hiburan digital (film, game, aplikasi, dan musik) naik 30 persen menjadi USD 57 miliar pada 2013, naik dari USD 44 miliar dari 2012.

Hati-hati, Flappy Bird di Google Bisa Berbahaya

Hati-hati, Flappy Bird di Google Bisa Berbahaya  - Hilangnya Flappy Bird dari Google Play Store dan Apple App Store membuat pengguna smartphone yang ingin mengunduh game ini harus mencari file .APK Flappy Bird di mesin pencarian Google.

Namun tahukah Anda jika tiga dari 10 hasil pencarian dengan kata kunci Flappy Bird di mesin pencarian Google ternyata mengandung malware berbahaya.

Menurut data daru Bkav, sebuah perusahaan internet security asal Rusia menyebutkan jika 30 persen hasil pencarian Flappy Bird di Google mengandung malware berbahaya.

Malware yang disuntikkan dalam game ini nantinya akan membuat pengguna menerima sms premium penyedot pulsa setelah menginstal game Flappy Bird yang sudah tercemar malware tersebut di smartphonenya.

Vietnam & Rusia Paling Banyak jadi Korban

Saat ini Vietnam dan Rusia menjadi negara dengan pengguna smartphone paling banyak terkena serangan Flappy Bird ber-malware ini.

Untuk menghindari kejahatan cyber yang memanfaatkan ketenaran game Flappy Bird ini, pihak Bkav menyarankan akan pengguna smartphone hanya mengunduh file dari sumber yang terpercaya saja.

Selain itu, juga ditekankan pentingnya pengguna memasang aplikasi antivirus di perangkat smartphone untuk mencegah malware dan serangan cyber lain masuk ke perangkat kesayangan mereka.